Kemarin pada saat acara wawancara pedagang untuk tugas CB, kelompokku
kebetulan bertemu dengan seorang pedagang bubur di warung gerobak yang
bernama Pak Kumis. Kalau teringat lagi kejadiannya sungguh terjadi
secara tidak sengaja. Awalnya kelompok kami berniat untuk mewawancara
pedagang di jalan besar, yaitu pedagang di Jalan Menteng Raya untuk
dimintakan keterangannya terkait pengalamannya berjualan di jalan besar,
tetapi karena padatnya aktifitas perkuliahan, terpaksa kami mencari
pedagang dengan lokasi yang cukup dekat dengan Binus dan kami bertemu
dengan Pak Kumis di kesempatan ini. Sekarang ketika dipikir lagi kami
sungguh beruntung karena ketidaksengajaan itu membawa kami bertemu sosok
seorang pedagang di jalan kecil yang luar biasa gigih dan pekerja
keras.
Pak Kumis namanya. Beliau sungguh membuat saya kagum dan
terkejut atas kecintaannya pada keluarganya. Beliau telah berdagang
bubur di sekitar Binus selama 7 tahun tanpa mengeluh bosan ataupun jenuh
demi penghidupan keluarganya. Jika saya adalah Pak Kumis, pastilah saya
sudah mengeluhkan lelah dan bosan berdagang bubur selama 1 tahun saja
dan kemudian saya pasti akan mencoba peruntungan di sektor perdagangan
yang lain, namun tidak bagi Pak Kumis. Demi kestabilan perekonomian
keluarganya, walau mungkin sempat tersirat rasa bosan berjualan bubur,
beliau sama sekali tidak ingin mengambil resiko peruntungan bisnis baru.
Beliau sungguh khawatir keluarganya akan kesulitan makan selama proses
transisi ke bisnis yang baru. Hal ini membuat saya sungguh kagum dengan
pertimbangannya yang tidak demi kesenangan beliau pribadi, tetapi demi
kestabilan ekonomi keluarganya yang mungkin akan kesulitan bertahan jika
beliau pindah ke bisnis usaha yang baru. Saya jadi berpikiran seberapa
kurang dewasanya saya dibandingkan Pak Kumis. Beliau selalu berpikir
untuk kepentingan keluarganya dibandingkan keinginannya pribadi, dimana
ini adalah satu hal yang ingin saya pelajari dari Pak Kumis.
Pak
Kumis sangat setia. Sebelumnya telah saya ungkapkan seberapa besarnya
kepedulian beliau terhadap kepentingan keluarganya dengan terus setia
berjualan bubur, namun tidak hanya itu, beliau juga sangat setia
terhadap nasib para pencinta bubur. Beliau mungkin akan berpikiran,
bagaimana nasib mahasiswa di sekitar Binus yang ingin makan bubur jika
kedepannya beliau tidak lagi berjualan bubur? Maka oleh karena itulah,
beliau selalu memiliki motivasi yang terus menerus setiap harinya untuk
terus berjualan bubur terbaiknya demi kepentingan para pecinta bubur.
Sesuatu tindakan yang sangat setia dari seorang penjual bubur terhadap
para penikmat bubur bukan? Sifat ini pulalah yang saya kagumi dari Pak
Kumis. Sungguh setia sekali Pak Kumis terhadap profesi ini sehingga
beliau sama sekali tidak ingin mengecewakan para pelanggannya para
penikmat bubur. Sifat ini akan saya pelajari dan selalu akan saya ingat,
dimana pun nanti di masa depan saya berkarir, saya akan selalu
memperhatikan para pelanggan saya, dan saya akan selalu berpegang pada
pendirian bahwa apapun yang saya lakukan di masa depan niscaya adalah
demi kebaikan para pelanggan saya.
Pak Kumis adalah pekerja yang
sangat rajin. Bagaimana tidak, setiap harinya selama tubuhnya sehat,
pak Kumis akan selalu berjualan mulai dari pagi sekitar jam setengah 7.
Beliau sungguh memegang keras prinsip bahwa untuk sebuah usaha sukses
diperlukan kerja keras. Tidak pernah terlintas dalam benak Pak Kumis
bahwa bermalas- malasan sepanjang hari akan membuat usahanya laku dan
sukses. Apabila dagangannya dalam suatu hari tidak laku, Pak Kumis pun
akan berusaha membuat dagangannya laku dengan cara mendorong
gerobaknya berkeliling. Sungguh usaha keras dari Pak Kumis yang layak
untuk dicontoh. Kelak, saat aku bekerja nantinya di masa depan, aku akan
selalu ingat untuk mencontoh sifat Pak Kumis ini yaitu dengan berjuang
sekeras mungkin yang aku mampu. Dengan bekerja keras niscaya tujuan dari
pekerjaanku akan dapat tercapai sebaik- baiknya dan tentunya para
pelanggan pun akan senang dengan hasil pekerjaan yang kulakukan. Saat
para pelangan senang dengan pekerjaanku, maka tentunya secara otomatis
bisnisku akan sukses.
Demikianlah berbagai sifat- sifat Pak
Kumis yang dapat kutemukan dalam refleksiku kali ini. Sungguh
menakjubkan melihat berbagai sifat- sifat penting yang harus kuteladani
ini dan bagaimana sifat- sifat ini tentunya akan dapat membuat usaha
apapun yang kulakukan di masa depan akan menuju kesuksesan. Mulai dari
sekarang aku akan selalu ingat untuk selalu mencoba untuk terus
mencontoh sifat- sifat dari Pak Kumis ini karena sifat- sifat ini
sungguh adalah sifat- sifat luar biasa yang sungguh menjamin performa
kerjaku di masa depan. Terima kasih kepada Pak Kumis karena telah
menunjukkan berbagai sifat- sifat penting yang diperlukan untuk meraih
kesuksesan dan juga kepada Binus karena padatnya jadwal aktifitas
perkuliahan sehingga kelompok CB-ku terpaksa mewawancara pedagang di
sekitar Binus dan alhasil dapat menemukan seorang pedagang yang luar
biasa yang bernama Pak Kumis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar